Matriks pada Manajemen Layanan Informasi
Organisasi layanan IT
semakin menerapkan Manajemen Kualitas dan Layanan standar IT. Perpustakaan Infrastruktur IT
(ITIL, ISO20000), Tujuan Pengendalian untuk Informasi dan Teknologi Terkait
(COBIT), Six Sigma, Enhanced Telecom Operations Map (eTOM) dan Sarbanes Oxley
(SOX) Muncul sebagai beberapa standar yang lebih populer dalam menangani TI
Manajemen Layanan, tata kelola, kualitas dan masalah operasional.
Tingkat kematangan sangat
diperlukan untuk mengetahui sudah sampai sejauh mana tingkat operasional dari
sebuah organisasi. Seperti yang diungkapkan Suryani (2009) bahwa semakin tinggi
tingkat kematangan maka semakin baik proses tata kelola TI, dimana secara tidak
langsung berarti semakin diandalkan dukungan teknologi informasi dalam proses
pencapaian tujuan organisasi. 10 Pengukuran tingkat kematangan dapat
menggunakan COBIT, ISO maupun ITIL.
Namun kali ini Penulis
melakukan pengukuran tingkat kematangan pada manajemen insiden dan manajemen
masalah menggunakan metrik IT
Service Management (ITSM) seperti yang disampaikan oleh Dugmore, Macfarlane dan
Jenny (2006) dimana ITSM merupakan dasar dari ITIL dan ISO.Hal ini juga
diungkapkan Menken (2010) dimana ISO / IEC 20000 dapat digunakan sebagai
assessment bagi IT Service Management, business provider, dan layanan TI suatu
bisnis.
'Metrik'
hanyalah
istilah lain untuk ukuran. Dalam IT,
Metrik adalah bagian
penting dari Sistem Manajemen yang mengarahkan dan mengendalikan IT dalam arah
yang diinginkan. Seperti yang akan kita lihat, Metrik harus dirancang sesuai
dengan pelanggan persyaratan, mereka harus diperbandingkan untuk memastikan
bahwa mereka dapat dicapai dan mereka harus dipantau untuk memastikan bahwa
mereka tetap dalam ambang yang diinginkan dengan tindakan diambil untuk
mengoreksi masalah. Mereka juga adalah
target dari Program Peningkatan Layanan Berkelanjutan (SIP),
karena proses dan layanan
terus ditingkatkan, demikian pula metrik yang mengukurnya. Penting untuk
memahami apa tujuan bisnis dan akhirnya mengatur itu semua pengukuran,
pemantauan dan kontrol diselaraskan untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Didalam bisnis harus
memahami seberapa baik kinerja proses bisnisnya.
Goal
Question Metrics (GQM) Metrik atau parameter atau ukuran
penilaian kualitatif digunakan untuk mengukur atau membandingkan atau sebagai
alat untuk melacak kinerja suatu proses. Dari sisi bisnis, metrik adalah
pengukuran yang digunakan untuk mengukur beberapa komponen kualitatif seperti
kinerja suatu proses dalam organisasi atau investasi (ROI). Salah satu metrik
yang sering digunakan dan telah diterapkan oleh berbagai tool kerangka kerja
adalah Goal Question Metics (GQM). Konsep GQM digunakan oleh ITSM, ITIL, COBIL,
ISO dan kerangka kerja lainnya guna mengetahui apakah proses telah mencapai
tujuan organisasi atau individu. Goal Question Metric memberikan tiga tingkatan
dalam model pengukuran, yaitu:
- Conceptual Level (Goal); Sebuah tujuan diberikan untuk sebuah objek dengan berbagai alasan, serta hubungan dengan berbagai model yang berkualitas dari berbagai sudut pandang dan relative terhadap lingkungan tertentu.
- Operational Level (question); Merupakan satu set pertanyaan yang digunakan untuk menentukan model pembelajaran dan untuk selanjutnya berfokus kepada objek untuk mencari penilaian atau pencapaian tujuan tertentu. 13
- Quantitative Level (metric); Merupakan sati set metric berdasarkan modelmodel yang terkait dengan setiap pertanyaan untuk dijawab dalam cara yang terukur.
GQM mewakili pendekatan
sistematis (metrik) untuk menyesuaikan dan mengintegrasikan tujuan dan proses.
GQM mendefinisikan tujuan tertentu, memurnikan tujuan ke pertanyaan, dan
mendefinisikan metrik yang dapat menyediakan informasi untuk menjawab
pertanyaan. Dengan adanya metrik ini maka akan terkumpul data untuk analisa dan
menghasilkan informasi bagi organisasi dalam rangka menyusun strategi bisnis
kedepan untuk mencapai visi organisasi
Tujuan, atau sasaran,
menggunakan metrik dalam Manajemen Layanan TI adalah:
- untuk menyelaraskan tujuan bisnis dengan IT
- untuk menyediakan akuntansi untuk proses dan hasil TI,
- untuk menginformasikan pemangku kepentingan Manajemen Layanan TI,
- untuk membantu pemangku kepentingan dalam memahami kinerja dan masalah TI.
- untuk mengarahkan operasi TI secara strategis,
- untuk membantu mencapai ISO20000, COBIT atau sertifikasi lainnya,
- untuk mencapai Critical Success Factors (CSFs) - lihat nanti diskusi bagian 1.3 dan 10.2,
- untuk meminimalkan gangguan bisnis.
- untuk mendorong keunggulan operasional TI secara strategis
- untuk mengukur kinerja TI & proses,
- untuk mengontrol proses Manajemen Layanan TI,
- untuk mengelola IT secara taktik,
- untuk memaksimalkan produktivitas dan kinerja TI,
- untuk membuktikan penciptaan nilai organisasi TI.
Singkatnya, untuk
mengarahkan area tertentu yang diukur ke arah yang lebih baik didalam sebuah
perusahaan .
Komentar
Posting Komentar